Senin, 15 Juni 2009
Kerusakan Lingkungan Terjadi di Mana-mana
Bengkulu (ANTARA News) - Kualitas lingkungan hidup dari hari ke hari semakin menurun, seperti udara semakin panas, adanya polusi udara, karena kerusakan lingkungan telah terjadi di mana-mana.
Hal itu diutarakan Wakil Wali Kota Bengkulu, Edison Simbolon, di sela-sela sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup dan pengendalian pencemaran di Bengkulu, Selasa.
Kerusakan lingkungan ini menurut Simbolon, akibat pertambahan penduduk, bertambahnya volume kendaraan bermotor, industri, pembukaan kawasan hutan lindung, kurangnya kesadaran manusia akan arti pentingnya tanaman pelindung, dan tanaman penghijauan.
Kondisi ini diperparah lagi kurangnya kesadaran masyarakat mengelola sampah khususnya sampah perkotaan yang volumenya lebih besar dibandingkan dengan di pedesaan.
Melihat permasalahan lingkungan yang multi dimensi, Wakil Wali Kota Simbolon mengharapkan masyarakat Bengkulu ikut memberikan peran sekecil apa pun akan besar artinya dalam perbaikan lingkungan.
Termasuk memasyarakatkan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi kompos, menggalakkan penanaman pohon pelindung di tempat yang kosong serta tanaman penghijauan di halaman pekarangan rumah tangga.
"Mulai hari ini tak ada lagi yang membuang sampah sembarangan, karena dapat berakibat selain menimbulkan bau yang tidak sedap, merusak pemandangan juga menimbulkan penyakit," katanya.
Dia mengingatkan pula agar tidak ada lagi yang membuang sampah ke selokan-selokan, drainase bahkan ke sungai, karena membuang sampah di tempat-tempat tersebut dapat menyebabkan penyumbatan saluran.
Nanti sampah-sampah tersebut akan dibawa oleh air sampai ke muara sehingga berakibat mengotori pinggiran pantai dan dapat pula menyebabkan pencemaran air laut.
"Kalau di kampung saya di Sibolga, sampah yang dibawa dari rumah ke tempat usaha tidak dibuang langsung, tetapi dibawa kembali pulang ke rumah untuk dibuang," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kebersihan dan Pengawasan Lingkungan Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Bengkulu, Ir Eka Rika Rino membenarkan di Sibolga penanganan sampahnya cukup bagus.
"Gaji tukang sampah sebesar Rp.1,2 juta, punya kapal sampah yang beroperasi di perairan Sibolga untuk membawa sampah ke darat kemudian dikelola. Daerah ini juga memiliki banyak truk sampah," katanya.
Dulu Kota Palembang, Bandung dan Bogor dicap sebagai kota terkotor. Predikat itu membuat Palembang berubah dan kini menjadi kota terbersih di Asia Tenggara.
Di Palembang kini petugas kebersihannya dibagi tiga bagian tugas yaitu bagian pertama pukul 06:00-12:00 WIB, kedua pukul 12:00-18.00 WIB dan ketiga pukul 18:00-24.00 WIB. Siang malam petugas aktif mengelola sampah.
"Hanya pukul 24:00-06.00 WIB tanpa aktivitas, tetapi ada piket untuk mengantisipasi kalau ada hal-hal yang darurat dalam penanganan sampah. Gaji mereka yang bekerja enam jam tersebut sebesar Rp680 ribu per bulan. Mereka masih dapat mengerjakan pekerjaan lain."
Pengamanan Wilayah Ambalat Diperketat
SURABAYA - Pengamanan wilayah Ambalat terus diperketat. Hari ini sebanyak 130 pasukan marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Ambalat IX kembali dikerahkan ke wilayah yang sampai sekarang masih menjadi sengketa antara pemerintah RI dengan Malaysia itu.
Komandan Pasmar-1 Brigadir Jendral TNI (Mar) I Wayan Mendra memastikan pengerahan pasukan tersebut tidak terkait peningkatan intensitas ketegangan di perairan Ambalat. Tapi murni bagian rotasi pasukan keamanan yang sebelumnya telah bertugas selama 6 bulan.
"Meskipun tidak ada eskalasi ketegangan, menjaga wilayah kedaulatan NKRI merupakan tugas wajib yang tak bisa ditawar-tawar lagi," kata Danpasmar-1 Brigjen I Wayan Mendra usai melepas Satgas Ambalat IX di lapangan Apel Brigif-1 Mar, Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (21/3/2009).
Hadir dalam kesempatan pelepasan pasukan itu calon Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir L W Supit, Asintel Kaspasmar-1 Letkol Marinir Edi Zuardi, Asops Kaspasmar-1 Kolonel Marinir I Made Wahyu Santoso serta sejumlah komandan satuan dan perwira di jajaran Pasmar-1.
Sesuai rencana Satgas Ambalat IX akan di posko-posko pertahanan di wilayah pulau Ambalat dengan masa tugas selama 6 bulan. Tim Satgas Ambalat IX dari Satmar-1 ini selanjutnya akan bergabung dengan satuan tugas lain dari unsur TNI lain, Polri maupun masyarakat.
Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) Letkol TNI (KH) Tony Saiful mengatakan penjagaan keamanan di wilayah perairan Ambalat memang menjadi prioritas TNI. Armatim sendiri telah menempatkan sejumlah kapal perang jenis korvet untuk melakukan patroli rutin di wilayah sengketa antara NKRI dengan pemerintah Malaysia ini.
Perhatian TNI AL dalam pengamanan kepulauan Ambalat ini berulang kali di tegaskan KSAL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam sebuah kesempatan wawancara dia bahkan mengisyaratkan rencana penambahan kekuatan pasukan marinir di darat maupun di perairan untuk mempertegas eksistensi NKRI di wilayah sengketa
Kamis, 29 Januari 2009
Tentang aku
ni cerita tentang diriku, aku sekarang lagi kuliah di amikom semseter 5 nih, sekarang mau masuk semester 6.
gimanaya se betulnya banay yang mau aku ceritain tapi, lagi males buat cerita. फोतोकू aja di samping kelihatan pusing banget।
aku buat blog ini buat kumpul tugas IMK.
kenalin semua ni data diriku :
Nama : Andreas Agus Wahyunanto
Nim : 06.12.2034
kelas: SI-6H.
Ok. gitu aj ya , makasih..
lain kali kunjungi blogku lagi.
Minggu, 30 September 2007
Digital noise
When data are transmitted, or indeed handled at all, a certain amount of noise enters into the signal. This can have several causes: data transmitted by radio may be received inaccurately, suffer interference from other radio sources, or pick up background radio noise from the rest of the universe. Microphones pick up everything—signal as well as background noise—without discriminating between signal and noise, so when audio is encoded digitally, it already includes noise.
Electric pulses being sent via wires are attenuated by the resistance of the wire, and changed by its capacitance or inductance. Temperature variations can increase or reduce these effects. While digital transmissions are also degraded, slight variations do not matter since they are ignored when the signal is received. With an analog signal, variances cannot be distinguished from the signal and so are a kind of distortion. In a digital signal, similar variances will not matter, as any signal close enough to a particular value will be interpreted as that value. Care must be taken to avoid noise and distortion when connecting digital and analog systems, but more when using analog systems.
Jumat, 30 Maret 2007
Digital technology helping dental patients
(New York-WABC, March 29, 2007) - Digital technology is helping patients in the dentist office. Mainly, it's helping them envision better teeth.
With the help of digital photos and dental x-rays, one dentist is helping patients who may be facing thousands of dollars worth of dental work. He's showing them how they'll look after all that time and money.White, shiny and straight. If you want a better smile or better teeth, now you can see how dental work will look before you get the treatment.
Dentist Steven Feldman has developed a new technology that can help you get the teeth you want. XCPT converts X-rays and digital photos into computer-generated images, so patients can see what their dental work will look like.
"Patients were more accepting of what their issues were and they were accepting of our recommendations, which was really nice. It was a good feeling," Dr. Feldman said
Take Gary Trombley. He suffers from severe decay. But before having surgery, he gets to see what will happen.
"I don't comprehend it as well unless I can see it and hear it, so it really helps that way," he said.
Fifty two-year-old Bob Dennison not only sees what's wrong on his x-rays, with a digital photo, Dr. Feldman shows Dennison how he can change his appearance.
"A picture is worth a 1000 words," Dennison said.
Doug Mann is six months into a nine-month plan to fix his teeth. The XCPT software gave him the confidence to do it.
"You know you have a problem. Now you see the problem. Now you understand what he has to do," he said.
And with doctor and patient on the same page, they'll both be smiling in the end.
There are about 150 dental offices that are testing the software. It's also in use to teach dental students the before and after of their work.
The cost of the software is about $3500, and doctors typically don't charge their patients any extra for using it.